Rabu, 29 Agustus 2012

Tentang Luka...


Aku akan pergi.
Mulai kini, Jangan cari aku lagi.
Aku tahu, Tanpa ku minta itu, kamu pun sudah melakukannya.
Mengabaikan rasa.
Rasa yang dulu pernah kuat kita pertahankan bersama.
Rasa yang dulu ada, melekat dalam diri kita.
Namun kini, Takkan lagi ada kata "kita"
Hanya ada kamu dan aku.
Atau bahkan tidak ada sama sekali.

Aku lebih memilih sendiri untuk diam.
Aku lebih memilih menyelamatkan hati, dan menjaga nya seorang diri.
Tanpa bantuan mu.
Tanpa hadirmu.
Entah, apakah ini yang sebenarnya dari dulu aku butuhkan.
Entah, apa yang dari dulu aku coba pertahankan.
Bukan cinta.
Aku hanya mempertahankan karena aku belum siap kehilangan.

Hati kita pernah sama-sama rusak.

Aku dan kamu, sepasang pelupuk penakar air mata yang sedang saling membebat luka.
Kau telah meninggalkan jejak terbaik pada lorong hatiku.
Tapak-tapak kenangan yang bahkan tak dapat terhapus oleh doa sekalipun.

Rasa ini tanpa sengaja Aku cipta.
dan dengan sengaja Kamu membuat luka diatasnya.
Kita sering tidak sadar apa salah kita, sampai ada ujian hidup yang memaksa kita memutar ulang apa yang kita buat.
Mungkin inilah alasan mengapa diciptakan ingatan, agar dapat menganggap kau seakan selalu ada, padahal tak ada.

Segala yang terjadi antara kau dan aku saat ini, adalah yang lebih baik, dari sekedar angan, dan dari sekedar ingin.
Aku bukannya berhenti. Hanya ingin mengawasimu dalam diam dan menelan segala kepahitan. Sebelum nanti aku berjalan entah menujumu atau tidak.
Namun, Aku terlalu terluka untuk dapat berlari. Hanya mampu berjalan, dan itu pun tertatih. Sesekali menengok ke belakang, lalu kembali jatuh.

Hadirmu indah. Tak bisa ku pungkiri. Tapi itu bukan alasan untuk terus menahanmu. Pelangi yang indah pun hanya sementara. Kamu tau itu kan?
Dan aku sadar, kalau semuanya akan dan harus berlalu.
Selamat tinggal, kamu.
Aku tau semua nya tidak akan bisa kembali seperti dulu.
Dan aku tidak akan menyesali itu.


Currently Listening: Cakra - Harus Terpisah


Tidak ada komentar: