Selasa, 26 Juni 2012

Inikah Hidup yang "Sesungguhnya?"

Seiring berjalannya waktu, seiring bertambahnya usia.
Secara tidak langsung semuanya bertambah.
Bertambah dalam arti tidak hanya 'positif' namun juga ke sisi yang 'negatif' itu manusiawi. Jika manusia mengalami perubahan yang bertahap namun tetap sejalan dengan dinamika dan masih dalam batasan yang rasional.
Perubahan itu PASTI ada. Tinggal kita yang bisa melihat dan mengartikan itu. Perubahan yang membawa ke sisi positif atau sebaliknya.

Sejauh ini, sebatas mata memandang. Sebisa telinga mendengar. Aku dan (terpaksa) cara berpikir ku menjadi lebih logis.
Melihat dunia ini lebih luas. Keluar dari lingkungan yang dari dulu 'itu-itu saja' kini aku mencoba mengepakkan sayap ku untuk terbang dan berkeliling lebih jauh lagi. Melihat dari segi lain dan sisi berbeda.
Dimana menjelang usia 18 tahun banyak sekali perjalanan dan pelajaran selama hidup.
Ada sebuah kebaikan yang janggal.
Ada sebuah kebohongan dibalik kejujuran.
Ada sebuah kejadian dibalik peristiwa nyata.
Ada sebuah dusta dibalik rasa cinta.
Ada orang yang bermuka dua dengan meminta belas kasihan untuk dicinta.
Ada orang hobby mengadu "domba" padahal ia tak mengerti apa-apa.
Tragis bukan? Inikah hidup yang sesungguhnya?
Inikah dunia? Yang semakin jelas banyak kesalahan dan orang-orang tak berharga tapi selalu menuntut untuk dihargai orang?
Yang banyak orang gila harta dan tahta hanya untuk sebuah kesenangan dan kebahagiaan di dunia yang fana.
Terkadang kedua mata ini tidak cukup melihat itu semua.
Mata hati yang memperlihatkan kesaksian itu. Asli atau palsunya. Benar atau tidaknya dan kejujuran atau kebohongannya.

Yang aku tau, menilai orang memang tidak baik, jika hanya melihat dari luarnya saja. Karena, belum tentu luarnya buruk namun dari dalam hatinya baik. Berhati-hatilah memilih teman. Pilih dan pertahankan dia yang selalu berusaha mendengarkan keluhanmu. Bukan untuk memberi kamu saran namun kamu sendiri tidak suka melakukannya. Terkadang, kita hanya perlu seorang temen untuk sekedar mendengar keluhan. Bukan untuk ikut campur menyelesaikannya.
Dia yang menerima segala bentuk kekuranganmu dan tidak pernah selangkah pun beranjak melangkah meninggalkanmu pantas kau beri penghargaan sebuah predikat berlabelkan “A True Best Friend”

Tidak ada komentar: