Minggu, 06 November 2011

Ayah

Entah, aku harus berbahagia atau malah sebaliknya... Aku sudah kehilangan seorang ibu setelah akhirnya allah swt mengambilnya dari dunia. Apakah kali ini aku harus juga kehilangan seorang ayah. namun bukan untuk selamanya. Melainkan, hanya sementara, sampai waktu yang belum dapat aku bayangkan.
Rasanya aku sedikit lega, dengan pergi nya ia dari rumah ini, mungkin bathin ku sedikit tenang, tidak ada lagi pikiran pikiran yang seharusnya tidak ku pikirkan terlintas dalam benak, terekam oleh otak. Namun, apa nanti jadi nya aku? Kalau memang ayah ku tidak bisa terselamatkan kondisi nya? Kalau saja nanti ayah tidak bisa bertahan sekuat tenaga untuk sembuh dan keluar dari situasi dan kondisi yang tidak akan pernah aku inginkan adanya. Kemarin seharusnya ayah sudah berangkat di jemput ke suatu tempat itu, aku sengaja pergi keluar rumah dan kembali lagi saat hari sudah mulai gelap. Aku sengaja menghindar, aku tidak ingin menyaksikan ayahku di jemput dan pergi meninggalkan rumah, mungkin untuk waktu yg cukup lama. Namun melesat dari yg telah ku bayangkan. Ayah ku belum pergi. Setelah aku tanya pada nenekku. Ia hanya bilang. Ayah di jemput dan akan pergi nya hari senin. Berarti bisa di bilang, mulai dari esok hari aku tidak bisa lagi bertemu dengannya. Entah harus bagaimana aku menghindar untuk tidak menyaksikan kejadian itu esok hari? Selama ini aku membenci ayah, namun tidak menyimpan dendam pada nya. Hati kecil ku berkata aku menyayanginya. Namun sikap nya yang membuat rasa benci ini akhirnya tercipta dan tumbuh sedemikian rupa. yah, apa boleh buat. Aku melakukan hal ini, membiarkan ayah pergi untuk kesembuhannya. Semua untuk kebaikan ayah :)

Tidak ada komentar: