Selasa, 22 November 2011

Memori Di Masa Lalu #1

Dulu, Aku hanya bisa diam.
Ketika teman-teman ku bercerita tentang keharmonisan keluarganya. Tentang bagaimana mereka sekeluarga makan bersama, pergi bersama.
Namun, aku menceritakan sebaliknya. Aku bercerita bagaimana aku dan mama ku selalu kompak, jalan-jalan ke mall dengan memakai baju kembaran, atau sekedar untuk saling sibuk membaca buku di toko buku, mama ku membaca buku tentang masakan dan aku membaca buku buku yg aku suka.
Sekarang? Aku hanya bisa diam.
Ketika teman-teman ku menceritakan keharmonisan keluarganya, atau ketika mereka menceritakan bagaimana bahagia nya ia masih memiliki seorang mama.
seorang mama yg bisa diajak jalan-jalan ke mall, yg bisa mengajarkannya masak, atau untuk sekedar bercerita tentang labilnya masa masa remaja seperti jatuh cinta.
Tapi, untuk hal yg terakhir ku sebutkan tadi, untuk sekedar bercerita dengan mama.
Sebenarnya aku pun masih sering bercerita dengan mama, walaupun hanya bercerita di hadapan foto nya atau di depan makam nya saja. Walaupun semua yg ku ceritakan tidak pernah di tanggapinya. Tapi entah mengapa aku terus bercerita semua yg ku alami pada mama. Aku meyakini dalam hati ku pribadi, mama pasti bisa denger semua yg aku ceritakan. PASTI. Mama juga pasti bantu kasih solusi, cuma aja, mungkin ga lewat kata-kata. Tapi langsung ke perbuatan. Mama pasti bantuin aku setiap aku melangkah dan nyelesain semua masalah.
Mungkin beberapa orang nganggep ini nggak wajar, apalagi klo ada orang yg waktu itu lihat aku bawain bunga mawar merah ke makam saat ulang tahun mama sambil nyanyiin lagu selamat ulang tahun di depan makam mama. mungkin ada yg bilang aku gila. Tapi nggak peduli apa kata orang. Toh mereka yg beranggapan seperti itu mungkin belum ngerasain rasa kehilangan yg begitu mendalam seperti apa yg aku rasain sekarang.

Tidak ada komentar: