Rabu, 16 November 2011

Belajar Tegar dari Kehilangan

Sebelumnya, saya menulis postingan ini tanpa pernah bermaksud menggurui apalagi mengajarkan arti hidup ini. Saya hanya ingin berbagi pengalaman. Teruntuk sahabat saya Wina, Keluarga dari tissa khususnya mbak acha (kakak kandung tissa) dan untuk semua orang yg pernah merasakan pedihnya kehilangan seorang yg sangat kita cintai.

aku sendiri pribadi, pernah merasakan bagaimana pedih dan sakitnya kehilangan seorang yg saya cintai, apalagi itu seorang ibu. apalagi selama hampir 9 tahun aku hanya tinggal bersama mama, tepatnya setelah kedua orang tua ku memutuskan untuk berpisah. Aku hanya tinggal bersama mama berdua saja. terbayang kan?apapun yg ku lakukan pasti bersama mama, pergi kemana pun juga bersama mama, bahkan tidur pun sekamar sama beliau. Sampai tiba tiba suatu hari kesehatan mama mulai ambruk, namun berbeda dengan almh.tissa dan alm.ayahnya wina yg memang sudah terbaring dirumah sakit lebih lama. Mama ku tidak sampai 24 jam di opname dirumah sakit. Bahkan saat hari rabu jam 5 sore mama di bawa ke UGD, mama masih bisa dan kuat naik ke atas kasur diruang UGD untuk di infus, mama pun masih sadar, hanya saja saat itu mama terus berlinangan air mata sambil memegangi perutnya dan berkata "mama ga kuat, udah ga kuat" entah berapa banyak air mata yg terus keluar dan mengalir di pipiku, yg ku tau, tadi pagi mama masih membuatkan sarapan untukku, bahkan ia menyuapi ku dan menyisir rambutku, namun tiba-tiba saat aku pulang, mama sudah terkulai lemas tak berdaya di kamar, dengan banyak orang di rumahku. Sore nya saat mama sudah di tempatkan di ruang rawat inap mama pun masih sadar, hanya saja mama sudah tidak banyak bicara. Jam 20.00 aku pamit pulang, karena besok aku harus sekolah, malam itu kakakku yg menjaga mama. Saat berpamitan sama mama, rasanya pengen banget meluk mama dan cium kening juga kedua pipi nya. Tapi entah, kenapa saat itu aku tidak melakukannya, mama bilang "ade besok sekolah aja, pulang sekolah langsung kesini ya temenin mama" ucap mama terbata bata, dan ternyata itu ucapan terakhir mama padaku. Esok hari nya saat aku sedang menyiapkan seragam sekolah, kakak ku telpon bilang bahwa mama napasnya sudah sesak, udah di pindahin diruang ICU. Seluruh keluarga langsung ke rumah sakit. Dan saat aku sampai di ruang ICU. Mama napasnya lagi di pompa sama 3 suster disana, kaki nya sudah dingin dan kaku. aku terus membacakan "la illaha ilallah" di telinga nya sambil masih terisak tangis. Aku masih mencium aroma dan desahan napas mama saat membacakan doa di telinga nya. Namun saat aku membacakan mama yasin. Tiba-tiba suster bilang "ibu ini udah nggak ada" aku tersontak, lalu menangis dan menjerit. Ini terlalu cepat untukku.. Apalagi seminggu sebelum mama meninggal, mama baru saja merancang perayaan ulang tahunku ke 17 secara kecil-kecilan. Setelah mama meninggal dokter baru bilang bahwa mama meninggal karna pembengkakan liver dan kantong empedu nya sudah pecah. Akhirnya setelah mama meninggal aku tinggal bersama papa, kakak laki laki ku dan kakek nenek.

Aku menjalani masa-masa berat ku. Menjalani hari hari ku yg dulu selalu bersama mama kini hanya sendiri. Aku sampai muak dan bosan mendengar kata "sabar ya tha" yg di ucapkan setiap orang padaku.
namun pelan-pelan aku pun mengikhlaskan dan merelakan kepergian mama.
Mungkin ini yg terbaik untuk almh. Mama ku, alm. Ayahnya wina dan almh. Tissa.
Mungkin kita semua akan lebih sedih dan tidak tega melihat mereka terus terusan merasakan penyakitnya dengan begitu banyak alat alat aneh yg menempel ditubuhnya.

Mereka selalu ada di dalam hati kita, mereka pun terus menemani dan menjaga kita. Hanya saja alam kita dan mereka yg berbeda. Membuat kita tidak bisa melihat mereka secara langsung seperti dulu.
Kini yg mereka butuhkan hanya doa yg tidak pernah putus kita lantunkan untuk mereka. Dan juga kesucian dan keikhlasan hati untuk melepas dan merelakan kepergian mereka.

Selamat jalan.
Semoga kalian senantiasa sering datang ke mimpi kita ya. Karena hanya lewat mimpi, kita dapat melihat mereka secara langsung.

Tidak ada komentar: