Minggu, 15 Januari 2012

#5 #15HariNgeblogFF - "Jadilah Milikku, Mau?"

Tergetar cukup kencang hati ku setiap melewati tempat ia tinggal untuk sementara itu. Mata ku secara otomatis mengarah dan melihat ke arahnya. Tanpa berkedip aku memandangnya. Keindahannya sungguh luar biasa, tidak dapat di ungkapkan dengan apapun. Sering kali secara sengaja aku melewati tempat itu hampir tiga kali selama seminggu, hanya untuk melihatnya apakah ia masih setia menunggu kedatanganku disitu? Apakah ia masih menunggu ku untuk akhirnya meminta dia menjadi milikku?

Dua bulan sudah ia menunggu ku. Aku pun sangat ingin cepat-cepat datang padanya dan meminta ia agar menjadi milikku selamanya, dan akan berjanji bahwa aku akan selalu menjaga nya dengan baik. Namun apalah daya, Uang ku belum cukup banyak untuk memberanikan diri datang padanya. Jika aku nekat datang kesana dengan membawa uang sedikit, sudah pasti lah aku akan di tolak mentah-mentah. Dan itu hanya membuatku malu saja.
Aku bekerja dengan keras untuk mendapatkan sejumlah uang agar cukup untuk datang ke tempat itu lalu meminta ia menjadi milikku. Sampai pada suatu hari, uang ku sudah terkumpul. Alhamdulillah hari ini aku gajian, dan sepertinya uang tabunganku sudah cukup. Tanpa banyak mengulur waktu aku segera datang ke tempat itu, lega sekali rasanya. Melihat dia baik baik saja disana. Masih tetap cantik seperti hari pertama aku melihatnya, masih sama indahnya seperti saat pertama aku jatuh cinta padanya. Aku memandangnya puas tanpa berkedip, tangan ku menyentuh dia, seolah-olah ia pun memanggilku untuk segera memiliki ia seutuhnya.
"Jadilah Milikku, Mau?" tanyaku dalam hati.
ia memancarkan kilauannya, seperti memberi isyarat bahwa ia mau menjadi milikku.
Segera aku berjalan menuju orang yang selama ini menjaganya.
"mbak, aku jadi ambil yang ini" kataku pada mbak mbak penjaga toko cincin itu dan tersenyum puas pada ia, cincin berwarna perak dengan 3 mata berkilau di atasnya. "Sangat cantik.." Kataku lagi dalam hati.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

sedap :)